Petualangan Sejati

 on Senin, 13 April 2015  

   

    Matahari mengintip dari sela-sela pepohonan, malu-malu ingin melihat hamparan pemandangan hijau di bawahnya. suara angin berderai kencang mengelus lembut dahan-dahan basah akibat embun senja pagi. gue sedang bersiap-siap akan memburu dengan senjata laras panjang. AK-45 begitulah gue menyebutnya. walau hanya senapan angin. tapi kecepatan dan akurasinya tak kalah dengan AK-45 sungguhan.





     "hei kenapa lo melamun begitu?" tanya gue pada teman seperburuan. "kaga melamun sih gue. gue cuman lagi mikir aja" jawab Gadis yang biasa disapa Linda ini.

     "mikirin apa sih. kok serius begitu. mikirin gue ya? udahlah, ga usah berharap berlebihan gitu. gue juga masih suka cewe." gue mengawali candaan.

    "apa maksut lo 'masih suka cewe'? emang lo lihat gue apaan? " tersenyum sambil menekan kata 'masih suka cewe' dengan tangan yang mengisyaratkan tanda kutip.

   "apaan cewe. masa cewe ganteng begitu?" "hahaha sialan lo" tangan linda nimpuk gue pake ranting. syukurlah gue gesit.

   "eh ed. kalau binatang-binatang itu kita buru terus nanti kalau mereka punah gimana ya?" raut muka linda berubah menjadi serius. "hemm. trus mau lo gimana?" gue nyeletuk santai.


  " ya lo liat kaga kemarin di tv? populasi binatang di dunia menyusut drastis. pokoknya ini terakhir gue berburu. lo juga ya" "hmmm" gue jawab singkat. yah akhirnya lo nyadar juga lind. kata gue dalam hati.

   "gimana? lo ikut kaga?" kalau kalian pernah liat koala yang baru bangun tidur. mata gede penuh harapan. persis kayak muka dia sekarang. "terus rencana lo. lo mau kemana?"

  "yee lu gimana sih. ditanya malah balik nanya. rencana gue? gue mau daftar pramugari" gue lihat matanya melirik keatas dan senyum-senyum mirip orang kesambet."

  "hahaha. kaga salah denger gue? yaudah kalau gitu entar gue yang jadi pilotnya aja dah" shuuuuut. suara panah melewati telinga gue. dan mencancap di pohon. "linda. lari! " gue tarik tangan linda. gue lari dari serangan yang baru saja terjadi.

   shuuut. shuuut. suara panah berdesing di atas kepala kita. gue dan linda lari. namun sial. kaki gue kesangkut. gue jatuh dan linda pun ikut jatuh. gue lihat didepan kami dikepung yang gue kira jumlah nya sekitar 10 orang berpakaian seperti suku pedalaman primitif. mengikat kami dan menyeret ke dalam hutan.
dalam hati gue takut setangah mati. gue pikir gue akan dimakan mentah-mentah seperti yang ada dalam film. gerombolan ini berhenti. gue lihat banyak rumah-rumah bentuknya mirip tenda kecil yang dibuat dari daun-daun besar.

   "!(*@&*!@&(!@^" kata orang yang paling besar. yang gue kira dia adalah pemimpinnya. "ngomong apa lo? gue kaga ngerti bahasa lo!" "!@!@@@!(((&(!&#(^%^!%@" kita ditinggal di sebuah gubug yang sangat jelek sekali desain interiornya dengan tangan kaki terikat.

   "ngomong apa dia tadi lind?" linda geleng-geleng. gue tau dia takut setengah mati. bayangin linda di bawa orang-orang ini. amarah gue memuncak. tapi gue kaga bisa ngapa-ngapain. lalu gue inget kalau gue bawa pisau di saku celana belakang gue. "lind. di saku belakang gue ada pisau. lo ambil cepet" bisik gue. linda mengangguk dan mengambil pisau di saku. linda memotong tali yang terikat ditangan gue. dan gue potong tali di tangan dia.

   "ayo kabur. kita diem-diem" gue tarik linda keluar. lari sekencang-kencangnya. sampai bibir hutan. linda meluk gue dan dia bilang "i love you ed" sambil matanya berkaca-kaca. dan dia mencium gue. gue jawab "love you to" "are you marry me?" linda tersenyum mengangguk dan meluk gue erat banget. "lind gue kaga bisa nafas nih" "eh maaf. hehehe yuk pulang"
Petualangan Sejati 4.5 5 Unknown Senin, 13 April 2015         Matahari mengintip dari sela-sela pepohonan, malu-malu ingin melihat hamparan pemandangan hijau di bawahnya. suara angin berderai ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Translate